Mazmur 85:5a
“Pulihkanlah
kami, ya Allah Penyelamat kami”
Jika orang yang sehat terkena penyakit sehingga menjadi
sakit, maka ia pasti akan melewati tahap pemulihan untuk menjadi sehat
kembali. Gereja Tuhan pun bisa mengalami
hal sama, baik gereja dalam artian orangnya maupun organisasinya. Tuhan menghendaki gereja-Nya terus dibaharui
dan bertumbuh. Tetapi kita tidak bisa
sangkali bahwa terkadang gereja Tuhan mengalami kemerosotan dan keterpurukan.
Berbahagialah gereja Tuhan yang tidak jatuh dalam lembah keterpurukan. Tetapi juga berbahagialah gereja Tuhan yang
dapat bangkit dari keterpurukan ketika mengalaminya. Kemerosotan gereja disebabkan oleh berbagai
hal. Kemerosotan ini juga dapat mencakup
berbagai aspek. Jika kemerosotan ini
tidak cepat dicari solusinya maka gereja bisa hancur.
Apa penyebab kemerosotan gereja Tuhan di zaman ini? Ada banyak.
Krisis kepemimpinan, hilangnya jatidiri sebagai gereja Tuhan, haus akan
kekuasaan, kedengkian satu dengan yang lain, tiada pengampunan, acuh tak acuh
dengan Firman Tuhan, lebih pentingkan ego dan hasrat duniawi daripada pelayanan
dan penyangkalan diri, semua itu dapat membawa gereja Tuhan pada ambang pintu
kehancuran bahkan kehancuran. Masih
banyak hal lain yang menyebabkan gereja Tuhan menjadi hancur.
Sekarang kita akan merenungkan Firman Tuhan yang menjadi
kekuatan dan benteng sehinga sebagai gereja Tuhan, baik sebagai individu maupun
organisasi, tidak mengalami kehancuran. Kita
akan merenungkan Mazmur 85:5a, yang berbunyi: “Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami.”
Mazmur 85 ini merupakan Mazmur bani Korah, yakni orang-orang
dari keturunan Korah yang banyak memberi sumbangan dalam hal pujian dan mazmur
untuk Tuhan. Korah adalah orang Lewi
yang tidak setuju dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Musa sebagai
utusan langsung dari Tuhan. Korah
beserta Datan dan Abiram dan pengikut-pengikutnya mati ditelan bumi ketika
melawan kepemimpinan Musa. Oleh
kedengkian dan kecemburuannya, ia melawan Tuhan dan melakukan pemberontakan
yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan, yaitu ditelan bumi. Ini juga menjadi pembelajaran penting buat
kita di era kini sehingga tidak mengalami hal sama seperti Korah dan
komplotannya.
Ayat 5a dari renungan kita ini merupakan tulisan bani Korah sebagai
permohonan kepada Tuhan supaya Israel dipulihkan. Mazmur ini menerangkan keadaan bangsa
Israel. Mereka sedang dalam
keterpurukan. LAI memberi judul Mazmur
ini: doa mohon Israel dipulihkan. Seruan yang sungguh dinaikkan kepada Tuhan agar
berkenan mengembalikan seperti semula keadaan bangsa Israel.
Apa sebab mereka berada dalam keterpurukan itu? Sebabnya ialah segala perbuatan mereka yang
telah menista dan menyakiti Tuhan.
Mereka tidak tetap berpegang pada segala ketetapan dan perintah
Tuhan. Firman Tuhan datang dan
mengingatkan mereka akan segala cela mereka, tetapi tidak dihiraukan. Bahkan mereka mendera dan membunuh nabi-nabi
Tuhan yang menyampaikan Firman-Nya. Berulang-ulang
kali Tuhan menyerukan pertobatan tetapi mereka tidak mau berbalik
pada-Nya. Oleh kedegilan hati mereka
maka gemas dan murka-Nya
ditimpakan kepada mereka (bnd. Ayat 4).
Gemas dan murka Tuhan membawa mereka pada pembuangan dan
menghancurkan tempat yang menjadi kemegahan mereka. Di tempat pembuangan mereka mengalami kesusahan
yang hebat. Tetapi setelah kurang lebih
70 tahun dibuang, bangsa Israel dibawa-Nya pulang kembali ke tempat mereka yang
semula. Tuhan telah berkenan mengampuni
kesalahan dan segala dosa mereka. Tuhan
telah menyurutkan gemas dan meredakan murka-Nya yang menyala-nyala (bnd. Ayat
1-3).
Sejarah kehidupan bangsa Israel ini haruslah membuat kita
insaf agar tidak ditimpakan petaka yang telah terjadi pada bangsa Israel. Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih oleh
Tuhan dari segala bangsa, tetapi menerima cambukan Tuhan oleh gemas dan
murka-Nya. Pilihan Allah atas bangsa itu
tidak menjadikan bangsa itu boleh berbuat sesuka hati. Begitu juga dengan kita. Jangan berpikir karena telah menjadi Kristen,
lantas tidak akan menerima cambukan gemas dan murka Tuhan jika menyimpang dari
jalan-Nya. Kalau gereja, baik secara
individu maupun organisasi, terus melawan Tuhan dengan berbagai kelakuan
tercela, maka gereja sedang berjalan pada ambang kehancuran.
Tema gereja adalah Pemulihan
Gereja. Dari tema ini kita bisa
pahami bahwa GKRI yang ada di Buluh Indah ini mengalami keterpurukan. Tetapi bersyukur tidak sampai pada ambang
kehancuran. Tema Pemulihan Gereja juga menunjukkan bahwa gereja ini sedang berada
dalam tahap pemulihan untuk menjadi pulih.
Dengan cara apa kita dipulihkan? Pertama-tama adalah pengakuan dan penyesalan
dosa. Bagian itu menjadi bagian pertama
dari pemulihan Tuhan. Pengakuan dan
penyesalan dosa tidak mengenal status.
Baik kita sebagai pendeta/hamba Tuhan atau kita sebagai jemaat biasa,
baik kita sebagai pejabat tinggi di dunia atau hanya sebagai orang biasa, jika
kita telah berdosa kepada Tuhan, haruslah kita menyesal dan mengakuinya di
hadapan-Nya. Jangan kita menyembunyikan
dosa kita di hadapan Tuhan, sebab tidak ada yang tersembunyi di
hadapan-Nya. Janganlah kita melangkahi
pintu pertama yang harus kita lewati untuk mendapat pemulihan Tuhan jika telah
mengalami keterpurukan.
Mungkin selama ini kita sedang mengalami kemerosotan dalam
berbagai hal. Mungkin kita sedang
mengalami kemerosotan iman, mungkin kita sedang mengalami kemerosotan kasih,
mungkin kita sedang mengalami kemerosotan pengampunan, mungkin kita sedang
mengalami kemerosotan hati yang peduli, mungkin masih banyak kemerosotan lain
yang kita alami. Tetapi saat ini marilah
kita mengakuinya di hadapan Tuhan, marilah kita menyesalinya dan tidak
mengulanginya lagi. Inilah langkah
pertama yang harus kita lakukan jika ingin dipulihkan oleh Tuhan.
Pengakuan dan penyesalan dosa akan membuang keegoisan kita
di hadapan Tuhan dan menundukkan kita pada kaki-Nya. Inilah langkah pertama yang diajarkan pemazmur
kepada kita untuk mendapatkan pemulihan dari Tuhan. Langkah kedua yang dapat kita lihat dari
kitab renungan kita ialah memohon
kepada-Nya.
Memohonkan pemulihan kepada Tuhan sangat penting dalam
pemulihan. Permohonan kepada Tuhan akan
melenyapkan ego kita dan menundukkan segala keinginan pada kehendak-Nya. Kata pulihkanlah
merupakan seruan permohonan yang begitu dalam yang dinaikkan kepada Tuhan. Pulihkanlah
merupakan tindakan aktif di dalam memohon kepada Tuhan. Tindakan aktif ini disertai dengan penyerahan
yang total dan ketertundukan kepada Tuhan.
Pulihkanlah juga menggambarkan
kerinduan dari pemazmur agar Tuhan bertindak.
Kerinduan pemazmur di dalam pulihkanlah
ialah agar Tuhan mengembalikan mereka seperti sedia kala.
Pemazmur menyadari bahwa tanpa Tuhan yang bertindak maka
tidak akan ada pemulihan. Tangan mereka
tidak kuat untuk melakukan pemulihan.
Kekuatan mereka tidak cukup untuk menjadikan mereka pulih. Hanya Tuhan yang mampu melakukannya. Tuhan sudah memulai pemulihan itu. Ia telah berkenan membawa mereka dari
pembuangan ke tanah perjanjian. Tetapi
itu belum seberapa jika dibandingkan dengan pemulihan yang Tuhan telah
janjikan. Sungguh pemazmur menginsafi
bahwa mereka belum pulih sepenuhnya dan harus terus dipulihkan sampai
pada
keadaan yang semula.
Seperti apa keadaan itu?
Keadaan itu adalah keadaan yang intim antara Tuhan dengan mereka. Keadaan itu disebabkan oleh ikatan
persekutuan dengan Tuhan. Tuhan selalu
menyertai mereka dan Tuhan selalu menopang mereka. Ikatan ini menjadikan mereka kuat dan
bersinar. Tetapi dosa mereka telah
menjadi penghalang akan ikatan itu. Pemberontakan
mereka terhadap Tuhan menyebabkan ikatan itu menjadi hancur. Namun sekarang Tuhan berkenan memulihkan
ikatan
itu dan telah memulainya.
Mengapa hanya Tuhan yang dapat memulihkan? Sebab Dia sajalah satu-satunya yang dapat
menjadi Penyelamat dari kehancuran
dan keterpurukan. Pemazmur menyadarinya
sehingga dengan hati yang terarah kepada Tuhan memohon: “Pulihkanlah kami, ya
Allah Penyelamat kami.” Tindakan Allah telah terbukti bagi pemazmur
dan umat-Nya. Tetapi pemazmur terus haus
akan pemulihan dari Allah. Pemazmur
tidak merasa cukup dan puas akan awal pemulihan yang dari Tuhan. Sebaliknya ia terus memohon supaya pemulihan itu
terus terjadi.
Pemulihan itu semakin menjadi nyata ketika Ia sendiri
melawat umat-Nya sehingga dengan hati yang bersuka umat Allah dapat berkata: Allah beserta kita! Imanuel!
Allah telah menjadi daging dan menggenapkan pemulihan itu. Hal itu dapat kita lihat dari kedatangan
Tuhan kita, Yesus Kristus. Kedatangan-Nya
menggenapkan janji pemulihan Allah bagi umat-Nya; dan di dalam Dia sajalah
ikatan yang semula telah hancur kembali dibaharui dengan sempurna; di dalam Dia
jugalah kita dapat bersekutu kembali dengan Allah Yang Mahakudus; di dalam
Dialah kita dapat
dipulihkan dengan sempurna.
Jika selama ini kita berada dalam keterpurukan, jika selama
ini kita tenggelam dalam kehancuran atau telah berada di ambang kehancuran, jika
selama ini kita masih diikat oleh kebencian, jika selama ini kita masih dikuasai
oleh hasrat duniawi, jika selama ini kita masih memegang kuat hal-hal yang
menyebabkan kita tidak memiliki persekutuan intim dengan Allah, marilah kita
mengakui dan menyesalinya di hadapan Tuhan serta memohon pertolongan-Nya untuk
memulihkan kita seperti semula. Marilah
kita meninggalkan semua penghalang pemulihan dari Allah.
Jangan biarkan hal-hal yang hina terus menguasai kita,
tetapi marilah kita memohon pemulihan-Nya.
Pandanglah pada pengorbanan Kristus demi memulihkan kita. Pengorbanan agung telah
diselesaikan-Nya. Tidak ada kata
terlambat bagi Dia asalkan kita mau mengakui, menyesali segala perbuatan kita
dan memohon pemulihan kepada-Nya. Bukan
kita yang dapat menyelamatkan gereja, tetapi Tuhan yang dapat
melakukannya. Gereja tidak dapat mengalami
pemulihan tanpa tangan Tuhan. Sebab itu,
serahkanlah proses pemulihan itu ke dalam genggaman tangan kasih-Nya. Ia sendiri akan melakukan perkara ajaib dan
akan memulihkan kita hingga sampai pada kesempurnaan.
AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar