Minggu, 15 November 2015

Pemulihan? Bagaimana Caranya?


Mazmur 85:5a

“Pulihkanlah kami, ya Allah Penyelamat kami”
Jika orang yang sehat terkena penyakit sehingga menjadi sakit, maka ia pasti akan melewati tahap pemulihan untuk menjadi sehat kembali.  Gereja Tuhan pun bisa mengalami hal sama, baik gereja dalam artian orangnya maupun organisasinya.  Tuhan menghendaki gereja-Nya terus dibaharui dan bertumbuh.  Tetapi kita tidak bisa sangkali bahwa terkadang gereja Tuhan mengalami kemerosotan dan keterpurukan.  
Berbahagialah gereja Tuhan yang tidak jatuh dalam lembah keterpurukan.  Tetapi juga berbahagialah gereja Tuhan yang dapat bangkit dari keterpurukan ketika mengalaminya.  Kemerosotan gereja disebabkan oleh berbagai hal.  Kemerosotan ini juga dapat mencakup berbagai aspek.  Jika kemerosotan ini tidak cepat dicari solusinya maka gereja bisa hancur. 
Apa penyebab kemerosotan gereja Tuhan di zaman ini?  Ada banyak.  Krisis kepemimpinan, hilangnya jatidiri sebagai gereja Tuhan, haus akan kekuasaan, kedengkian satu dengan yang lain, tiada pengampunan, acuh tak acuh dengan Firman Tuhan, lebih pentingkan ego dan hasrat duniawi daripada pelayanan dan penyangkalan diri, semua itu dapat membawa gereja Tuhan pada ambang pintu kehancuran bahkan kehancuran.  Masih banyak hal lain yang menyebabkan gereja Tuhan menjadi hancur. 
Sekarang kita akan merenungkan Firman Tuhan yang menjadi kekuatan dan benteng sehinga sebagai gereja Tuhan, baik sebagai individu maupun organisasi, tidak mengalami kehancuran.  Kita akan merenungkan Mazmur 85:5a, yang berbunyi: “Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami.” 
Mazmur 85 ini merupakan Mazmur bani Korah, yakni orang-orang dari keturunan Korah yang banyak memberi sumbangan dalam hal pujian dan mazmur untuk Tuhan.  Korah adalah orang Lewi yang tidak setuju dengan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Musa sebagai utusan langsung dari Tuhan.  Korah beserta Datan dan Abiram dan pengikut-pengikutnya mati ditelan bumi ketika melawan kepemimpinan Musa.  Oleh kedengkian dan kecemburuannya, ia melawan Tuhan dan melakukan pemberontakan yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan, yaitu ditelan bumi.  Ini juga menjadi pembelajaran penting buat kita di era kini sehingga tidak mengalami hal sama seperti Korah dan komplotannya.
Ayat 5a dari renungan kita ini merupakan tulisan bani Korah sebagai permohonan kepada Tuhan supaya Israel dipulihkan.  Mazmur ini menerangkan keadaan bangsa Israel.  Mereka sedang dalam keterpurukan.  LAI memberi judul Mazmur ini: doa mohon Israel dipulihkan.  Seruan yang sungguh dinaikkan kepada Tuhan agar berkenan mengembalikan seperti semula keadaan bangsa Israel. 
Apa sebab mereka berada dalam keterpurukan itu?  Sebabnya ialah segala perbuatan mereka yang telah menista dan menyakiti Tuhan.  Mereka tidak tetap berpegang pada segala ketetapan dan perintah Tuhan.  Firman Tuhan datang dan mengingatkan mereka akan segala cela mereka, tetapi tidak dihiraukan.  Bahkan mereka mendera dan membunuh nabi-nabi Tuhan yang menyampaikan Firman-Nya.  Berulang-ulang kali Tuhan menyerukan pertobatan tetapi mereka tidak mau berbalik pada-Nya.  Oleh kedegilan hati mereka maka gemas dan murka-Nya 
ditimpakan kepada mereka (bnd. Ayat 4). 
Gemas dan murka Tuhan membawa mereka pada pembuangan dan menghancurkan tempat yang menjadi kemegahan mereka.  Di tempat pembuangan mereka mengalami kesusahan yang hebat.  Tetapi setelah kurang lebih 70 tahun dibuang, bangsa Israel dibawa-Nya pulang kembali ke tempat mereka yang semula.  Tuhan telah berkenan mengampuni kesalahan dan segala dosa mereka.  Tuhan telah menyurutkan gemas dan meredakan murka-Nya yang menyala-nyala (bnd. Ayat 1-3). 
Sejarah kehidupan bangsa Israel ini haruslah membuat kita insaf agar tidak ditimpakan petaka yang telah terjadi pada bangsa Israel.  Bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih oleh Tuhan dari segala bangsa, tetapi menerima cambukan Tuhan oleh gemas dan murka-Nya.  Pilihan Allah atas bangsa itu tidak menjadikan bangsa itu boleh berbuat sesuka hati.  Begitu juga dengan kita.  Jangan berpikir karena telah menjadi Kristen, lantas tidak akan menerima cambukan gemas dan murka Tuhan jika menyimpang dari jalan-Nya.  Kalau gereja, baik secara individu maupun organisasi, terus melawan Tuhan dengan berbagai kelakuan tercela, maka gereja sedang berjalan pada ambang kehancuran. 
Tema gereja adalah Pemulihan Gereja.  Dari tema ini kita bisa pahami bahwa GKRI yang ada di Buluh Indah ini mengalami keterpurukan.  Tetapi bersyukur tidak sampai pada ambang kehancuran.  Tema Pemulihan Gereja juga menunjukkan bahwa gereja ini sedang berada 
dalam tahap pemulihan untuk menjadi pulih. 
Dengan cara apa kita dipulihkan?  Pertama-tama adalah pengakuan dan penyesalan dosa.  Bagian itu menjadi bagian pertama dari pemulihan Tuhan.  Pengakuan dan penyesalan dosa tidak mengenal status.  Baik kita sebagai pendeta/hamba Tuhan atau kita sebagai jemaat biasa, baik kita sebagai pejabat tinggi di dunia atau hanya sebagai orang biasa, jika kita telah berdosa kepada Tuhan, haruslah kita menyesal dan mengakuinya di hadapan-Nya.  Jangan kita menyembunyikan dosa kita di hadapan Tuhan, sebab tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya.  Janganlah kita melangkahi pintu pertama yang harus kita lewati untuk mendapat pemulihan Tuhan jika telah mengalami keterpurukan. 
Mungkin selama ini kita sedang mengalami kemerosotan dalam berbagai hal.  Mungkin kita sedang mengalami kemerosotan iman, mungkin kita sedang mengalami kemerosotan kasih, mungkin kita sedang mengalami kemerosotan pengampunan, mungkin kita sedang mengalami kemerosotan hati yang peduli, mungkin masih banyak kemerosotan lain yang kita alami.  Tetapi saat ini marilah kita mengakuinya di hadapan Tuhan, marilah kita menyesalinya dan tidak mengulanginya lagi.  Inilah langkah pertama yang harus kita lakukan jika ingin dipulihkan oleh Tuhan. 
Pengakuan dan penyesalan dosa akan membuang keegoisan kita di hadapan Tuhan dan menundukkan kita pada kaki-Nya.  Inilah langkah pertama yang diajarkan pemazmur kepada kita untuk mendapatkan pemulihan dari Tuhan.  Langkah kedua yang dapat kita lihat dari kitab renungan kita ialah memohon kepada-Nya. 
Memohonkan pemulihan kepada Tuhan sangat penting dalam pemulihan.  Permohonan kepada Tuhan akan melenyapkan ego kita dan menundukkan segala keinginan pada kehendak-Nya.  Kata pulihkanlah merupakan seruan permohonan yang begitu dalam yang dinaikkan kepada Tuhan.  Pulihkanlah merupakan tindakan aktif di dalam memohon kepada Tuhan.  Tindakan aktif ini disertai dengan penyerahan yang total dan ketertundukan kepada Tuhan.  Pulihkanlah juga menggambarkan kerinduan dari pemazmur agar Tuhan bertindak.  Kerinduan pemazmur di dalam pulihkanlah ialah agar Tuhan mengembalikan mereka seperti sedia kala. 
Pemazmur menyadari bahwa tanpa Tuhan yang bertindak maka tidak akan ada pemulihan.  Tangan mereka tidak kuat untuk melakukan pemulihan.  Kekuatan mereka tidak cukup untuk menjadikan mereka pulih.  Hanya Tuhan yang mampu melakukannya.  Tuhan sudah memulai pemulihan itu.  Ia telah berkenan membawa mereka dari pembuangan ke tanah perjanjian.  Tetapi itu belum seberapa jika dibandingkan dengan pemulihan yang Tuhan telah janjikan.  Sungguh pemazmur menginsafi bahwa mereka belum pulih sepenuhnya dan harus terus dipulihkan sampai 
pada keadaan yang semula. 
Seperti apa keadaan itu?  Keadaan itu adalah keadaan yang intim antara Tuhan dengan mereka.  Keadaan itu disebabkan oleh ikatan persekutuan dengan Tuhan.  Tuhan selalu menyertai mereka dan Tuhan selalu menopang mereka.  Ikatan ini menjadikan mereka kuat dan bersinar.  Tetapi dosa mereka telah menjadi penghalang akan ikatan itu.  Pemberontakan mereka terhadap Tuhan menyebabkan ikatan itu menjadi hancur.  Namun sekarang Tuhan berkenan memulihkan 
ikatan itu dan telah memulainya. 
Mengapa hanya Tuhan yang dapat memulihkan?  Sebab Dia sajalah satu-satunya yang dapat menjadi Penyelamat dari kehancuran dan keterpurukan.  Pemazmur menyadarinya sehingga dengan hati yang terarah kepada Tuhan memohon: “Pulihkanlah kami, ya Allah Penyelamat kami.”  Tindakan Allah telah terbukti bagi pemazmur dan umat-Nya.  Tetapi pemazmur terus haus akan pemulihan dari Allah.  Pemazmur tidak merasa cukup dan puas akan awal pemulihan yang dari Tuhan.  Sebaliknya ia terus memohon supaya pemulihan itu terus terjadi. 
Pemulihan itu semakin menjadi nyata ketika Ia sendiri melawat umat-Nya sehingga dengan hati yang bersuka umat Allah dapat berkata: Allah beserta kita!  Imanuel!  Allah telah menjadi daging dan menggenapkan pemulihan itu.  Hal itu dapat kita lihat dari kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus.  Kedatangan-Nya menggenapkan janji pemulihan Allah bagi umat-Nya; dan di dalam Dia sajalah ikatan yang semula telah hancur kembali dibaharui dengan sempurna; di dalam Dia jugalah kita dapat bersekutu kembali dengan Allah Yang Mahakudus; di dalam Dialah kita dapat 
dipulihkan dengan sempurna. 
Jika selama ini kita berada dalam keterpurukan, jika selama ini kita tenggelam dalam kehancuran atau telah berada di ambang kehancuran, jika selama ini kita masih diikat oleh kebencian, jika selama ini kita masih dikuasai oleh hasrat duniawi, jika selama ini kita masih memegang kuat hal-hal yang menyebabkan kita tidak memiliki persekutuan intim dengan Allah, marilah kita mengakui dan menyesalinya di hadapan Tuhan serta memohon pertolongan-Nya untuk memulihkan kita seperti semula.  Marilah kita meninggalkan semua penghalang pemulihan dari Allah.
Jangan biarkan hal-hal yang hina terus menguasai kita, tetapi marilah kita memohon pemulihan-Nya.  Pandanglah pada pengorbanan Kristus demi memulihkan kita.  Pengorbanan agung telah diselesaikan-Nya.  Tidak ada kata terlambat bagi Dia asalkan kita mau mengakui, menyesali segala perbuatan kita dan memohon pemulihan kepada-Nya.  Bukan kita yang dapat menyelamatkan gereja, tetapi Tuhan yang dapat melakukannya.  Gereja tidak dapat mengalami pemulihan tanpa tangan Tuhan.  Sebab itu, serahkanlah proses pemulihan itu ke dalam genggaman tangan kasih-Nya.  Ia sendiri akan melakukan perkara ajaib dan akan memulihkan kita hingga sampai pada kesempurnaan. 

AMIN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar