Minggu, 20 September 2015

Jadikan Penyembahan yang Benar sebagai Gaya Hidup Orang Percaya



Matius 3:16-17
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan

Tema tahunan kita pada tahun ini adalah Jadikan Penyembahan yang Benar sebagai Gaya Hidup Orang Percaya.  Allah menginginkan supaya penyembahan yang benar menjadi gaya hidup kita.  Tetapi untuk menghidupi tema ini dalam keseharian kita, penting sekali kita mengenal kepada siapa kita harus menyembah.  Penyembahan yang benar hanya bisa terwujud jikalau kita mengenal dan menyembah Pribadi yang patut kita sembah, yaitu Allah yang benar.
Pengenalan akan Allah sangat penting bagi kita.  Kalau kita mengenal Allah maka kita pun akan hidup benar di hadapan-Nya.  Sebaliknya jika kita tidak mengenal Allah atau memiliki pengenalan yang salah akan Dia, maka akan membawa kita pada perbuatan yang tidak benar dan penyembahan yang salah.  Pengenalan akan Allah menjadi patokan kita untuk diselamatkan.  Orang yang tidak mengenal Allah atau salah mengenal Dia akan menemui kebuntuan akan keselamatan dan penyembahan yang benar.  Firman Allah berkata: “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah” (Hosea 4:6a). 
Pengenalan akan Allah akan berdampak dalam kehidupan kita setiap hari.  Pengenalan akan Allah tidak hanya sekedar mengetahui tentang Allah.  Pengenalan akan Allah berbicara tentang kesatuan pikiran, perasaan, hati dan tindakan.  Orang yang mengetahui tentang Allah belum tentu menuruti kehendak-Nya.  Orang yang mengenal Allah akan mengarahkan segenap pikiran dan batinnya untuk memuliakan Allah.  Pengenalan akan Allah membuat kita hidup bergaul karib dengan Dia, tidak ingin jauh dari-Nya, selalu haus dan lapar akan Firman-Nya, senantiasa bersekutu dengan Dia, rindu melakukan yang terbaik untuk Dia.
Punyakah Saudara pengenalan akan Allah?  Jika Saudara berkata, bahwa Saudara telah mengenal Allah, adakah Saudara mengenal Dia dengan benar?  Allah mana yang Saudara kenal?  Kita butuh mengenal Allah dengan benar, sehingga kita tidak salah menyembah.  Kalau kita menyembah allah yang salah maka tidak ada penyembahan yang benar.  Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa tema tahunan kita: Jadikan Penyembahan yang Benar sebagai Gaya Hidup Orang Percaya tidak akan menjadi bagian dari hidup kita.  Pada akhirnya orang yang tidak menyembah Allah akan dibinasakan.
Matius 3:16-17 mengajarkan kita tentang Allah Tritunggal melalui peristiwa Tuhan Yesus dibaptis.  Allah yang benar adalah Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.  Keselamatan kita hanya berada di dalam Allah Tritunggal.  Kita harus mengenal Allah Tritunggal supaya kita beroleh keselamatan dan hidup benar di hadapan-Nya.  Peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus adalah peristiwa yang istimewa sebab tidak pernah seorang pun di dunia ini yang mengalami seperti yang terjadi pada Tuhan Yesus seusai Ia dibaptis. 
Matius 3:16-17 tertulis: sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”  Ayat ini menyatakan dengan jelas ketiga Pribadi Allah kita, Allah Tritunggal kita, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.  Bapa bukanlah Anak atau Roh Kudus.  Anak bukanlah Bapa atau Roh Kudus.  Roh Kudus bukanlah Bapa atau Anak.  Ketiganya adalah Pribadi yang berbeda-beda, tetapi satu Allah.  Bapa, Anak dan Roh Kudus bukanlah satu Pribadi, tetapi tiga Pribadi yang berbeda-beda namun tidak bisa dipisahkan.  Itulah Allah Tritunggal kita.
Jangan berusaha memahami Allah Tritunggal dengan akal kita yang terbatas.  Ada orang yang mengatakan bahwa Allah Tritunggal itu hanya satu Pribadi.  Hanya saja posisi-Nya yang dibagi menjadi tiga.  Misalnya (sangkaan mereka): seorang laki-laki bisa disebut sebagai suami dari isterinya, sebagai bapak dari anak-anaknya, sebagai karyawan di tempat kerjanya.  Allah Tritunggal tidak demikian!  Allah Tritunggal adalah tiga Pribadi yang berbeda-beda, bukan hanya satu Pribadi.  Nyata jelas dari peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus dan juga di bagian Firman Tuhan yang lainnya. 
Ketiga Pribadi itu adalah Allah dan Allah itu hanya satu, tetapi satu dalam tiga Pribadi.  Ketiga Pribadi itu adalah Allah karena sama-sama Mahakuasa, Mahakudus, Mahabenar, Mahatahu, kekal selama-lamanya, tanpa awal dan tanpa akhir.  Di sinilah terlihat keesaan ketiga Pribadi Allah.  Tidak ada allah yang seperti itu selain Allah Tritunggal. 
Salah satu dari ketiga Pribadi Allah, yaitu Yesus Kristus mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia.  Yesus Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati.  Dalam kemanusiaan-Nya Ia telah dibaptis oleh Yohanes sebagai langkah awal untuk memulai karya penebusan-Nya bagi mereka yang dikasihi-Nya.  Dalam peristiwa agung ini Allah Tritunggal membuka sedikit rahasia keagungan-Nya, yaitu tentang ketiga Pribadi Allah. 
Sudahkah Saudara mengenal Allah Tritunggal dengan benar?  Kalau sudah, pengenalan seperti apa yang Saudara miliki?  Pengenalan yang benar membawa kita untuk bertindak benar.  Pengenalan yang salah akan membawa kita pada tindakan yang tidak benar.  Contoh: ada yang mengatakan, bahwa berbohong demi kebaikan tidak apa-apa.  Seandainya kita mempunyai konsep demikian, maka kita akan membenarkan kebohongan kita, walaupun tujuannya demi kebaikan.  Allah Tritunggal kita adalah Allah yang Mahakasih, tetapi juga sekaligus Mahaadil.  Kalau kita hanya mengenal Allah kita sebagai Allah yang Pengasih saja dan kita tidak mengenal-Nya sebagai Allah yang adil, maka pengenalan seperti ini akan membawa kita pada perbuatan yang sering menyakiti hati Tuhan.
Hati-hatilah!  Allah kita adalah Allah yang Pengasih tetapi juga Mahaadil.  Seluruh isi Kitab Suci menyatakan hal itu.  ORANG YANG MENGENAL ALLAH HANYA SEBAGAI ALLAH YANG PENGASIH TANPA MEMPERHATIKAN KEADILAN-NYA, BANYAK KALI MENGHINA KEMURAHAN DAN KASIH ALLAH DENGAN PERBUATANNYA.  Contoh realnya dapat dilihat dari gaya hidup orang Kristen yang banyak kali tidak benar.  ‘Kumpul kebo’, berzinah, memfitnah/gossip-gossipan, mencaci maki, membenci, iri hati, bersikap curang, dendam dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak benar yang menjadi gaya hidup orang Kristen saat ini.  Namanya saja yang Kristen tetapi perilakunya kafir, tidak menunjukkan arti kekristenan yang sesungguhnya.
Setiap orang yang mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, akan memperlihatkan buah-buah pengenalannya.  Pengenalan akan Allah, yaitu Allah Tritunggal, akan membawa kita hidup benar di hadapan-Nya.  Dengan pengenalan inilah, kita bisa menjadi penyembah-penyembah benar dan menjadikan penyembahan yang benar sebagai gaya hidup kita.  AMIN…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar