Matius 3:16-17
Sesudah
dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka
dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan
Tema tahunan kita
pada tahun ini adalah Jadikan Penyembahan
yang Benar sebagai Gaya Hidup Orang Percaya. Allah menginginkan supaya penyembahan yang
benar menjadi gaya hidup kita. Tetapi
untuk menghidupi tema ini dalam keseharian kita, penting sekali kita mengenal
kepada siapa kita harus menyembah. Penyembahan
yang benar hanya bisa terwujud jikalau kita mengenal dan menyembah Pribadi yang
patut kita sembah, yaitu Allah yang benar.
Pengenalan akan
Allah sangat penting bagi kita. Kalau kita
mengenal Allah maka kita pun akan hidup benar di hadapan-Nya. Sebaliknya jika kita tidak mengenal Allah
atau memiliki pengenalan yang salah akan Dia, maka akan membawa kita pada
perbuatan yang tidak benar dan penyembahan yang salah. Pengenalan akan Allah menjadi patokan kita
untuk diselamatkan. Orang yang tidak
mengenal Allah atau salah mengenal Dia akan menemui kebuntuan akan keselamatan
dan penyembahan yang benar. Firman Allah
berkata: “Umat-Ku binasa karena tidak
mengenal Allah” (Hosea 4:6a).
Pengenalan akan
Allah akan berdampak dalam kehidupan kita setiap hari. Pengenalan akan Allah tidak hanya sekedar
mengetahui tentang Allah. Pengenalan
akan Allah berbicara tentang kesatuan pikiran, perasaan, hati dan
tindakan. Orang yang mengetahui tentang
Allah belum tentu menuruti kehendak-Nya.
Orang yang mengenal Allah akan mengarahkan segenap pikiran dan batinnya
untuk memuliakan Allah. Pengenalan akan
Allah membuat kita hidup bergaul karib dengan Dia, tidak ingin jauh dari-Nya, selalu
haus dan lapar akan Firman-Nya, senantiasa bersekutu dengan Dia, rindu
melakukan yang terbaik untuk Dia.
Punyakah Saudara pengenalan akan
Allah? Jika Saudara berkata, bahwa Saudara
telah mengenal Allah, adakah Saudara mengenal Dia dengan benar? Allah mana yang Saudara kenal? Kita butuh mengenal Allah dengan benar,
sehingga kita tidak salah menyembah. Kalau
kita menyembah allah yang salah maka tidak ada penyembahan yang benar. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa tema
tahunan kita: Jadikan Penyembahan yang
Benar sebagai Gaya Hidup Orang Percaya tidak akan menjadi bagian dari hidup
kita. Pada akhirnya orang yang tidak
menyembah Allah akan dibinasakan.
Matius 3:16-17
mengajarkan kita tentang Allah Tritunggal melalui peristiwa Tuhan Yesus
dibaptis. Allah yang benar adalah Allah
Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Keselamatan kita hanya berada di dalam Allah Tritunggal. Kita harus mengenal Allah Tritunggal supaya
kita beroleh keselamatan dan hidup benar di hadapan-Nya. Peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus adalah
peristiwa yang istimewa sebab tidak pernah seorang pun di dunia ini yang mengalami
seperti yang terjadi pada Tuhan Yesus seusai Ia dibaptis.
Matius 3:16-17
tertulis: sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun
ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara
dari sorga yang mengatakan: "Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Ayat ini menyatakan dengan jelas ketiga
Pribadi Allah kita, Allah Tritunggal kita, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa bukanlah Anak atau Roh Kudus. Anak bukanlah Bapa atau Roh Kudus. Roh Kudus bukanlah Bapa atau Anak. Ketiganya adalah Pribadi yang berbeda-beda,
tetapi satu Allah. Bapa, Anak dan Roh
Kudus bukanlah satu Pribadi, tetapi tiga Pribadi yang berbeda-beda namun tidak
bisa dipisahkan. Itulah Allah Tritunggal
kita.
Jangan berusaha
memahami Allah Tritunggal dengan akal kita yang terbatas. Ada orang yang mengatakan bahwa Allah
Tritunggal itu hanya satu Pribadi. Hanya
saja posisi-Nya yang dibagi menjadi tiga.
Misalnya (sangkaan mereka): seorang laki-laki bisa disebut sebagai suami
dari isterinya, sebagai bapak dari anak-anaknya, sebagai karyawan di tempat
kerjanya. Allah Tritunggal tidak demikian! Allah Tritunggal adalah tiga Pribadi yang
berbeda-beda, bukan hanya satu Pribadi.
Nyata jelas dari peristiwa pembaptisan Tuhan Yesus dan juga di bagian
Firman Tuhan yang lainnya.
Ketiga Pribadi
itu adalah Allah dan Allah itu hanya satu, tetapi satu dalam tiga Pribadi. Ketiga Pribadi itu adalah Allah karena sama-sama
Mahakuasa, Mahakudus, Mahabenar, Mahatahu, kekal selama-lamanya, tanpa awal dan
tanpa akhir. Di sinilah terlihat keesaan
ketiga Pribadi Allah. Tidak ada allah yang
seperti itu selain Allah Tritunggal.
Salah satu dari
ketiga Pribadi Allah, yaitu Yesus Kristus mengambil rupa seorang hamba dan
menjadi sama dengan manusia. Yesus
Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati.
Dalam kemanusiaan-Nya Ia telah dibaptis oleh Yohanes sebagai langkah
awal untuk memulai karya penebusan-Nya bagi mereka yang dikasihi-Nya. Dalam peristiwa agung ini Allah Tritunggal
membuka sedikit rahasia keagungan-Nya, yaitu tentang ketiga Pribadi Allah.
Sudahkah Saudara
mengenal Allah Tritunggal dengan benar? Kalau
sudah, pengenalan seperti apa yang Saudara miliki? Pengenalan yang benar membawa kita untuk
bertindak benar. Pengenalan yang salah
akan membawa kita pada tindakan yang tidak benar. Contoh: ada yang mengatakan, bahwa berbohong demi kebaikan tidak apa-apa. Seandainya kita mempunyai konsep demikian, maka
kita akan membenarkan kebohongan kita, walaupun tujuannya demi kebaikan. Allah Tritunggal kita adalah Allah
yang Mahakasih, tetapi juga sekaligus Mahaadil.
Kalau kita hanya mengenal Allah kita sebagai Allah yang Pengasih saja
dan kita tidak mengenal-Nya sebagai Allah yang adil, maka pengenalan seperti
ini akan membawa kita pada perbuatan yang sering menyakiti hati Tuhan.
Hati-hatilah! Allah kita adalah Allah yang Pengasih tetapi
juga Mahaadil. Seluruh isi Kitab Suci
menyatakan hal itu. ORANG YANG MENGENAL ALLAH HANYA SEBAGAI ALLAH YANG PENGASIH TANPA
MEMPERHATIKAN KEADILAN-NYA, BANYAK KALI MENGHINA KEMURAHAN DAN KASIH ALLAH
DENGAN PERBUATANNYA. Contoh realnya
dapat dilihat dari gaya hidup orang Kristen yang banyak kali tidak benar. ‘Kumpul kebo’, berzinah,
memfitnah/gossip-gossipan, mencaci maki, membenci, iri hati, bersikap curang, dendam
dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak benar yang menjadi gaya hidup orang
Kristen saat ini. Namanya saja yang
Kristen tetapi perilakunya kafir, tidak menunjukkan arti kekristenan yang
sesungguhnya.
Setiap orang yang
mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, akan memperlihatkan buah-buah
pengenalannya. Pengenalan akan Allah,
yaitu Allah Tritunggal, akan membawa kita hidup benar di hadapan-Nya. Dengan pengenalan inilah, kita bisa menjadi penyembah-penyembah benar dan menjadikan
penyembahan yang benar sebagai gaya hidup kita. AMIN…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar