Kisah Para Rasul 4:12
Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan"
Peribahasa
berkata, “Banyak jalan menuju Roma.” Ada banyak cara untuk mencapai tujuan. Peribahasa ini menarik dan dalam banyak hal
memang benar. Tetapi perkataan ini tidak
tepat jika yang dimaksud untuk mencapai tujuan keselamatan. Ada orang yang menggunakan peribahasa ini
untuk tujuan keselamatan: “banyak jalan
menuju keselamatan.” Kalau ada
banyak jalan menuju keselamatan, maka dengan mudah orang akan mencapai keselamatan,
karena kalau tidak lolos pada jalan yang satu, bisa menggunakan jalan lain
lagi. Tetapi sesederhana itukah untuk
mencapai keselamatan? Segampang itukah
jalan menuju keselamatan? Tidak! Kalau mau beroleh keselamatan maka haruslah
lebih dulu kita membereskan hubungan kita dengan Tuhan. Tuhanlah Sumber keselamatan dan keselamatan
hanya bisa terjadi jika Ia yang memberikannya.
Tetapi
bagaimana cara kita untuk membereskan hubungan kita dengan Allah? Adakah dengan mencari dan melalui jalan kita
sendiri? Adakah di antara kita yang bisa
membereskan hubungan kita dengan Allah?
Bukankankah semua manusia telah berdosa?
Ya semua manusia telah berdosa dan tidak ada satu pun yang mencari
Allah; tidak ada seorang pun yang dengan kekuatannya bisa memulihkan
hubungannya dengan Allah. Karena itu,
tidak ada seorang pun yang bisa mencapai keselamatan sekalipun sudah
menggunakan banyak jalan untuk mencapainya.
Tetapi
Allah mengetahui sungguh akan hal ini dan dalam kemurahan-Nya yang tiada batas,
Ia sendiri berikhtiar untuk memulihkan hubungan yang telah rusak dan menjadi
Penyelamat bagi manusia. Tidak ada jalan
lain yang bisa menyelamatkan kita dari kebinasaan. Tidak ada nama lain yang olehnya kita beroleh
keselamatan. Satu-satunya Nama yang menyelamatkan hanya terdapat dalam satu Nama
yang ditentukan oleh Allah sendiri.
Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun, selain di dalam Dia. Siapakah Dia
itu? Dia adalah yang diberitakan
oleh Petrus dan Yohanes di hadapan Mahkamah Agama. Oleh karena Nama-Nya, Petrus dan Yohanes
harus ditahan dalam tahanan dan harus disidang di Mahkamah Agama. Apakah mereka melakukan kejahatan? Adakah mereka perzinahan? Atau siapa yang mereka bunuh sehingga harus
ditahan? Oh ternyata, mereka ditahan
karena memberitakan Nama itu dan mengadakan banyak mujizat. Bukan karena kejahatan, sehingga mereka
ditahan. Aneh bukan? Tetapi orang yang menolak Nama itu akan
berusaha untuk menahan, memukul, mengucilkan, bahkan membunuh orang-orang yang
memberitakan keselamatan di dalam Nama itu.
Hal itu terjadi sampai sekarang.
Begitu bencinya mereka akan Nama
itu. Mereka ingin membungkam pemberitaan
tentang Nama itu. Tetapi siapa yang bisa
membungkam Allah dan pekerjaan-Nya?
Iblis sekalipun tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi antek-anteknya. Mereka dapat menahan, menyesah, bahkan
membunuh orang-orang yang memberitakan Nama itu, tetapi kuasa Allah tidak dapat
ditahan. Itulah sebabnya sampai hari
ini, tetap ada orang yang percaya akan Nama itu. Hal ini akan terjadi sampai Nama itu datang
kedua kalinya.
Dalam Nama siapakah kita beroleh
keselamatan? Satu-satunya Nama yang menyelamatkan
adalah Yesus. Tidak ada Nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya mereka dapat diselamatkan selain dalam
Dia, Yesus. Kenapa demikian? Karena Allah menentukan bahwa hanya Nama
itulah yang dapat memberi keselamatan.
Tetapi ada apa dengan Nama
ini? Kenapa hanya di dalam Dia saja
terdapat keselamatan? Nama Yesus artinya
Juruselamat. Satu-satunya yang memberi
keselamatan hanya Yesus. Dia dapat
memulihkan hubungan yang telah hancur dan memberi keselamatan karena Dia
sendiri adalah Allah. Hanya Allah yang
dapat mendamaikan diri-Nya dengan manusia.
Tidak ada seorang pun yang dapat mendapat mendamaikan dirinya dengan
Allah. Kalau tidak dapat berdamai dengan
Allah maka keselamatan pun menjadi nihil.
Tetapi Allah telah mendamaikan diri-Nya
dengan manusia melalui Nama Yesus, yaitu Dia, Anaka Allah yang telah menjadi
Manusia. Allah menjadi Manusia tetapi
tidak meninggalkan keallahan-Nya. Keallahan-Nya
menyatu dalam kemanusiaan-Nya, sehingga Ia bisa menuntaskan segala persoalan
yang menghalangi kita berdamai dengan Allah dan beroleh keselamatan. Sebagai Manusia, Ia harus menanggung murka
atas dosa, menanggung kengerian hukuman kekal harus dipikul-Nya di atas
salib.
Janji keselamatan itu telah
diberikan kepada nenek moyang kita, Adam dan Hawa (bnd. Kej. 3:15). Seterusnya janji itu diteguhkan
berulang-ulang kali kepada Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan yang lainnya. Penggenapan janji itu kita lihat di dalam Kristus
Yesus, yang sedang diberitakan oleh Petrus dan Yohanes.
Oleh dosa kita, Ia harus ditelan
bumi, Ia mati. Tetapi pada hari ketiga,
Ia bangkit dari kematian. Ia membuktikan
bahwa Ia adalah Allah. Ia membuktikan
bahwa di dalam Nama-Nya adalah keselamatan.
Setelah Ia bangkit, 40 hari lamanya Ia menampakkan diri berulang-ulang
kepada para murid-Nya. Pada hari yang
keempat puluh Ia naik ke sorga dan 10 hari kemudian Roh Kudus diutus oleh-Nya
untuk memberi kekuatan, keberanian dan semangat kepada para murid untuk
memberitakan bahwa di dalam Nama Yesus ada keselamatan.
Buktinya, kita membaca dalam
pasal 4:13 ini, Petrus dan Yohanes dengan penuh keberanian dan tanpa ragu-ragu
memberitakan Nama itu. Mereka tidak
takut mati demi Nama itu. Mereka tidak
menyembunyikan pemberitaan tentang Nama itu.
Mengapa? Karena mereka telah beroleh
keselamatan di dalam Nama itu dan mereka telah menerima Roh Kudus yang
dijanjikan oleh Allah kepada mereka.
Tantangan bagi kita, beranikah
kita menyatakan Nama itu? Beranikah kita
memberi bukti nyata dalam kehidupan kita, bahwa kita telah beroleh keselamatan
dalam Nama itu? Beranikah kita
memberitakan Nama itu? Kita bisa
memberitakan Nama itu melalui ucapan kita dan tingkah laku kita di manapun kita
berada. Jangan mengaku telah beroleh
keselamatan di dalam Nama itu jika belum menyatakan Nama itu dalam kehidupan
nyata kita.
AMIN….!!!!