Minggu, 19 Juli 2015

Engkau Takut? Taklukkan Ketakutanmu Bersama Tuhan! Renungan Yesaya 41:10a


Yesaya 41:10a, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau...”

Minggu yang lalu kita telah mendengar tentang Elia yang begitu ketakutan.  Ketakutannya bukan disebabkan oleh empat ratus lima puluh nabi Baal, melainkan hanya oleh seorang perempuan, yakni Ezebel.  Keberaniannya ketika menghadapi nabi-nabi Baal lenyap ketika ia menghadapi Ezebel.  Ketakutan Elia membuatnya harus berlari jauh dan bersembunyi di padang gurun supaya tidak terjangkau oleh ancaman Izebel.

Apa yang menyebabkan Elia begitu takut?  Boleh dikatakan bahwa Elia takut karena diancam oleh Izebel.  Izebel berikhtiar membunuh Elia lantaran Elia telah membunuh empat ratus lima puluh nabi Baalnya.  Namun kalau direnungkan lebih dalam, singkatnya dapat dikatakan, bahwa Elia takut karena ia ‘telah lupa’ bahwa Tuhan sedang bersamanya.  Fokusnya bukan pada Tuhan lagi, tetapi pada nyawanya yang sedang terancam. 

Satu hal menarik dan menghibur dalam Yesaya 41:10a: ketakutan dapat teratasi kalau kita mengetahui bahwa Allah menyertai kita.  Firman Tuhan melalui Nabi Yesaya kepada kita: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau…”  Firman ini datang kepada mereka yang sedang mengalami ketakutan, yaitu bangsa Israel yang berada di pembuangan. 

Tidak enak rasanya kalau berada dalam pembuangan.  Bangsa Israel di pembuangan merasakan betapa pahitnya hidup yang mereka jalani.  Mereka tertekan, tertindas.  Mereka tidak mendapatkan hak mereka sepenuhnya.  Mereka harus bekerja keras, tetapi hasilnya dinikmati oleh orang lain.  Hidup mereka selalu terancam.  Situasi seperti ini membuat mereka takut dan bimbang.  Namun Tuhan mengetahui segala pergumulan dan keluh kesah bangsa yang tertindas itu. 

Bukankah kita juga banyak kali merasakan ketakutan?  Bahkan ketakutan itu membuat kita tidak bisa berpikiran positif dan melupakan penyertaan Tuhan.  Rasa takut yang melekat pada diri kita bisa membawa kita pada perbuatan-perbuatan yang tidak mencerminkan keimanan kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan.  Namun dalam keadaan seperti ini, Tuhan tidak tinggal diam.  Ia selalu bertindak tepat waktu, bukan cepat waktu!

Tuhan peduli dengan segala yang terjadi dalam kehidupan umat-Nya.  Inilah yang diperlihatkan Tuhan bagi bangsa Israel.  Ketika mereka mengalami ketakutan, Ia datang dan berfirman: “Janganlah takut…”  Kata אַל (al) dalam teks Ibrani menunjukkan bahwa manusia pada dasarkan selalu dihantui oleh ketakutan.  Salah satu sifat yang tidak bisa dipisahkan dari manusia adalah rasa takut.  Sejak manusia dicipta oleh Tuhan dan memutuskan untuk menantang Tuhan, sejak itu rasa takut selalu bergandengan dengan manusia. 

Frasa jangan takut memperlihatkan kepada kita bahwa bangsa Israel di pembuangan benar-benar takut.  Mereka membutuhkan sesuatu yang dapat memberi kepastian dan penghiburan supaya rasa takut itu tidak terus-menerus menghantui mereka.  Tuhan telah menjawabnya: jangan takut.  Dalam ketakutan itu timbul pengharapan dan kekuatan bagi bangsa itu. 

Pengharapan dan kekuatan itu pun berlaku pada kita.  Apa yang menjadi landasan pengharapan dan kekuatan dalam ketakutan kita?  Jawaban dari bagian Firman Tuhan yang menjadi renungan kita: sebab AKU menyertai engkau.  Landasannya ada pada AKU, yaitu Tuhan.  Dialah yang menjadi jaminan untuk melenyapkan rasa takut kita.  Tuhan sendirilah Penjamin agar kita tidak terkungkung terus-menerus dalam rasa takut.  Pemazmur yang mengetahui solusi dari ketakutannya dan memiliki pengalaman yang indah bersama Tuhan, berkata: “TUHAN di pihakku.  Aku tidak akan takut.  Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Mzm. 118:6). 

Pemazmur telah membuktikan penyertaan dan pertolongan Tuhan.  Tuhan yang telah menyertainya adalah Tuhan yang tidak pernah ingkar perkataan-Nya.  Tuhan yang telah menyertai pemazmur adalah Tuhan yang sama yang telah berkata kepada bangsa buangan: “Janganlah takut, sebab AKU menyertai engkau…”  Selanjutnya Tuhan yang sama datang kepada kita hari ini dan mengatakan hal yang sama pula: “Janganlah takut, sebab AKU menyertai engkau…” 

Bukti dari perkataan-Nya telah kita lihat dengan mata rohani dan alami dalam kehidupan kita.  Tuhan membuktikannya dengan datang ke dalam dunia dan bersama-sama dengan kita.  Fakta ini membuat kita mengakui: IMANUEL!  Kristus telah datang ke dunia: Allah menyertai kita.  Penyertaan-Nya membuat ketakutan dapat teratasi.  Kristus menjadi jaminan dan alasan yang menyebabkan rasa takut dapat terselesaikan. 

Kristus akan selalu menyertai umat-Nya.  Ia telah berjanji demikian dan tidak akan menyangkalnya.  Ia akan menolong mereka yang mengalami ketakutan.  Ia akan memegang mereka dengan tangan kanan-Nya yang memberi kemenangan.  Semua itu dilakukan-Nya karena Ia telah menetapkan, memilih dan mengasihi umat-Nya.  Namun satu hal yang diminta Tuhan dari kita: hidup kita harus terarah kepada-Nya, bukan kepada hal lain. 

Mungkin kita takut untuk dibenci orang-orang terdekat kita sehingga kita harus melawan kehendak Tuhan demi mereka.  Mungkin kita takut orang-orang tidak menerima keberadaan kita, takut kehilangan pekerjaan, takut gagal, sehingga kita harus menggunakan langkah-langkah yang kotor untuk mempertahankannya ataupun mencapainya.  Mungkin kita takut untuk melakukan kebenaran demi keamanan, kenyamanan, penerimaan atau demi yang lain.  Ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab ketakutan kita.  Tetapi percayalah!  Kalau Tuhan beserta kita dan hati kita selalu terarah pada-Nya, tidak ada persoalan dan pergumulan yang tidak bisa dipikul.  Itu janji Tuhan. 

Kalau Tuhan beserta kita dan kita di dalam Dia, akan ada persekutuan dan pergaulan yang karib dengan-Nya dan hati kita akan selalu terarah pada-Nya.  Ketakutan tidak akan menang pada orang-orang yang demikian.  Sebaliknya sebagai ganti ketakutan, ada damai, ketenangan, keberanian dan kekuatan untuk hidup dalam kebenaran-Nya.  Mengakhiri renungan ini, pertanyaan penting bagi kita: “ADAKAH HATI KITA SELALU TERARAH PADA TUHAN?  Marilah kita menjawab pertanyaan ini dalam perjalanan hidup kita sehari-hari.  Amin!

Selasa, 07 Juli 2015

en arkhe en ho logos.....



evn avrch| hvn o` Logoj kai o` Logoj hvn proj ton Qeon kai Qeoj hvn o` Logoj $test%